![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Tweet ![]()
| ||
Article Time Stamp: 29 January 2019, 21:32:25 GMT+7 |
SeatBelt: Sesuaikan Dengan Postur Tubuh


DIJELASKAN sebelumnya, tulang bahu dan pinggul jadi anggota tubuh yang paling tahan menerima beban lumbukan saat tabrakan. Entah itu frontal atau samping. Maka sebaiknya silangkanlah sabuk tepat melintas di tulang bahu Anda. Tidak lebih tinggi atau juga rendah. Titik teratas sabuk biasanya sudah disesuaikan dengan postur pengemudi pada umumnya. Tapi di beberapa mobil modern, sabuk pengaman dilengkapi dengan height adjuster. Titik teratas itu bisa diatur tinggi-rendahnya sesuai postur pengemudi.
Sesuaikan ketinggiannya hingga pas dan nyaman di tulang bahu. Terlalu tinggi akan membuat leher Anda luka alau tercekik. Dan jika terlalu rendah, sabuk tidak optimal menahan muka membentur setir.
Unluk mencegah tubuh merosot ke bawah, ada sabuk yang melingkar di bagian pinggul. Perlu dicermati penggunaannya, pastikan sabuk pengaman tak melingkar di atas pusar. Sebab perut manusia umumnya adalah bagian lemah tubuh yang tak mampu menerima benturan. Yang benar, posisikan sabuk melintang di bawah pusar, menyentuh pangkal paha dan melintas di tulang pinggul. Hal ini penting unluk semua orang yang mengendarai mobil, termasuk wanita hamil.
Sabuk pengaman otomatis memiliki roller unluk membuat sisa sabuk tetap tergulung rapi dan tak terurai. Dengan begitu memperkecil kemungkinan sisa sabuk yang terurai bisa keluar, terjepil pintu mobil, atau terlipat-lipat. Karena hal ini bisa mempengaruhi kinerjanya.
Alasan konyol lain dijadikan pengecualian untuk tidak memakai seat belt. "Mobil saya kan sudah ber-airbag. Jadi tidak perlu memakai seat belt". Anggapan ini tidak benar sama sekali. Kantung udara mengembang akan mengakibatkan cedera lebih besar bagi pengemudi tanpa sabuk pengaman. Terutama bagian muka dan tengkorak.
Sumber:
Majalah AutoBild, 8-21 Nopember 2003 Edisi 14
Copyrighted@ Monx Digital Library, otherwise stated
Use of our service is protected by our Terms of Use