![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Tweet ![]()
| ||
Article Time Stamp: 24 February 2006, 17:57:18 GMT+7 |
Perencaan Keuangan Menjelang Pensiun
Berapa usia Anda saat ini? Apakah 40 tahun atau 50 tahun? Atau malah di atas itu? Apakah Anda sudah memiliki perencanaan keuangan untuk pensiun nanti?
Sebagian dari Anda mungkin mengatakan ya. Namun, boleh jadi cukup banyak yang mengatakan belum atau malah tidak perlu. Kalangan seperti ini beranggapan, setelah pensiun tidak diperIukan lagi perencanaan keuangan sebab sudah memiliki tabungan cukup. Atau ada juga yang beranggapan setelah pensiun toh masih akan memperoleh penghasilan pensiun.
Apakah setelah memasuki pensiun masih perlu perencanaan keuangan, memang tergantung keyakinan masing-masing. Namun jangan lupa, besok dan hari-hari berikutnya penuh ketidakpastian. Jika kita tidak memiliki perencanaan, tatkala keadaan berbeda dari yang diperkirakan, maka kita akan kesulitan.
Oleh karena itu, kendati Anda telah mempunyai tabungan cukup, atau tempat Anda bekerja saat ini akan menyediakan pensiun buat Anda, tidak ada salahnya tetap membuat perencanaan keuangan. paling tidak sebagai referensi.
Dengan membuat perencanaan keuangan setidaknya Anda akan mendapat gambaran apakah setelah masa pensiun tiba keuangan Anda independen, dalam arti tidak bergantung kepada pihak lain? Atau untuk menjadi independen, Anda harus tetap melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Atau malah Anda mesti bergantung kepada pihak lain? Semua pertanyaan itu bisa dijawab jika Anda mau mem buat perencanaan keuangan sebelum pensiun.
Independen
Jika Anda setuju membuat rencana keuangan, tentu saja Anda mesti menetapkan tujuan keuangan saat Anda pesiun. Kendati tujuan keuangan itu bisa bermacam-macam, tetapi sebagai pensiunan atau orang yang telah memasuki era "tidak produktif" dalam arti tidak bekerja lagi, tentu sebaiknya tujuan keuangan itu sendiri jangan terlalu neko-neko.
Sebaiknya tujuan keuangan paling utama adalah bagaimana menjadi independen secara finansial. Konkretnya, Anda memiliki kernampuan membiayai hidup Anda sampai akhir hayat. Dengan kata lain, Anda tetap memiliki pendapatan tetap setelah masa pensiun.
Jika Anda telah yakin tujuan di atas, langkah berikutnya memperkirakan berapa pengeluaran Anda per tahun dan atau per bulan sejak memasuki masa pensiun.
Lazimnya, pengeluaran setelah pensiun lebih kecil ketimbang pengeluaran pada masa Anda masih aktif. Paling tidak kegiatan Anda sudah berkurang sehingga biaya untuk transportasi misalnya, tentu akan menjadi lebih rendah. Setelah pensiun, juga biasanya anak-anak sudah besar dan atau bahkan sudah mandiri, sehingga pengeluaran yang bersifat konsumtif untuk membiayai anak-anak juga berkurang.
Oleh karena alasan di atas, tentukan angka wajar dalam pengeluaran Anda. Bisa 70 persen atau malah 60 persen dibandingkan dengan pengeluaran saat ini.
Di luar itu, tentu saja Anda mesti melakukan checking apakah Anda masih memiliki kewajihan lain yang masih berlanjut hingga Anda memasuki usia pensiun. Sebagai contoh, apakah Anda memiliki kredit rumah atau kendaraan yang belum lunas?
Jika ya. sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk melunasi kredit tersebut sebelum masa pensiun. Cara ini jauh lebih baik dan "aman" ketimbang Anda masih tetap mengangsur di masa pensiun. Kenapa? Salah satunya alasannya adalah yang bersifat psikologis yaitu usia pensiun mestinya era menikmati dan hidup tenang. Jadi, jika Anda masih tetap memikirkan cicilan kredit rumah, sulit bagi Anda menikmati masa pensiun dengan nyaman
Mengatur pengeluaran
Selanjutnya, menetapkan pos-pos pengeluaran secara lebih detail. Setelah pensiun setidaknya ada tiga jenis pengeluaran yang mesti Anda alokasikan. Pertama, konsumsi. Kedua, berjaga-jaga, termasuk dalam hal membiayai jika kemungkinan sakit. Ketiga rekreasi.
Mengenai konsumsi jelas, seperti telah diutarakan di atas, nilainya lebih kurang 60-70 persen dari pengeluaran konsumtif saat ini. Dalam hal ini, tentu saja termasuk pengeluaran rutin untuk membayar listrik telepon, dan sebagainya. Lalu mengenai pengeluaran yang bersifat berjaga-jaga, termasuk untuk kesehatan, bisa Anda alokasikan dalam bentuk tabungan atau membeli polis asuransi kesehatan. Dan terakhir rekreasi. Pengertian rekreasi di sini termasuk biaya untuk mengunjungi anak cucu di kota lain.
Anda mungkin bertanya, kenapa tidak ada alokasi untuk investasi? Dalam konsep perencanaan keuangan, masa pensiun adalah masa menikmati hasil investasi. Jadi bukan memulai investasi. Oleh karena itu sebagian biaya hidup Anda mesti ditopang hasil investasi.
Investasi itu sendiri tentunya sudah Anda lakukan semasa masih produktif. TinggaI lagi, pada saat pensiun investasi tersebut sebaiknya Anda ubah menjadi lebih konservatif. Yang diutamakan bukan lagi besarnya imbal hasil. melainkan kepastian dari hasil investasi sehingga hasilnya bisa menambah pendapatan Anda pada masa pensiun
Sumber: Kompas
Copyrighted@ Monx Digital Library, otherwise stated
Use of our service is protected by our Terms of Use