![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Tweet ![]()
| ||
Article Time Stamp: 06 February 2006, 17:49:30 GMT+7 |
Seni Berdamai Dengan 'Jetlag'
Jetlag adalah suatu kondisi yang terjadi pada tubuh manusia akibat melakukan perjalanan secara cepat dengan melewati beberapa zona waktu sekaligus. Jetlag yang bisa mempengaruhi kinerja fisik dan mental ini sebenarnya merupakan gangguan jam tubuh.
Jam tubuh itu sendiri merupakan sekumpulan sel di otak yang bertugas mengontrol waktu dari fungsi-fungsi biologis tubuh, termasuk kapan waktunya makan dan kapan waktunya tidur. Hal ini karena jam tubuh memang didesain untuk mengikuti ritme tertentu secara teratur sehingga tubuh akan kacau bila mengalami siang dan malam di zona waktu yang berbeda. Jetlag dapat berlangsung berhari-hari, seiring dengan jam tubuh menyesuaikan diri dengan zona waktu yang baru.
Dengan memaksa tubuh untuk mengikuti terang dan gelapnya waktu di tempat baru, maka tubuh akan lebih cepat beradaptasi dengan zona waktu yang baru. Kuncinya adalah tahu kapan harus mencari cahaya matahari dan kapan menghidarinya. Eksposur cahaya pada saat yang salah justru akan memperparah jetlag. Oleh karena itu segera sesuaikan waktu di jam tangan untuk membantu meyakinkan tubuh akan jam di zona waktu yang baru. Resep mujarab mengatasi jetlag sehabis terbang jarak jauh lebih dari 12 jam adalah tidur. Satu-satunya cara untuk memperoleh tidur yang benar tentunya dengan berbaring. Beberapa kelas bisnis maskapai penerbangan yang melayani rute terbang jarak jauh nonstop memiliki kursi yang dapat diubah menjadi tempat tidur yang tidak kalah nyaman dengan tempat tidur hotel.
Namun bila bujet Anda tidak memungkinkan untuk membeli tiket kelas bisnis, selama beberapa malam sebelum waktu kepergian, usahakan untuk tidur lebih cepat. Terutama jika Anda akan bepergian ke belahan timur bumi. Namun justru usahakan untuk tidur lebih larut jika Anda akan bepergian ke barat.
Penumpang dari Jakarta menuju London, misalnya. umumnya tidak terlalu sukar mengatasi jetlag. Namun lain halnya dengan penerbangan dari London menuju Jakarta. Hal ini karena secara biologis penumpang masih terbiasa dengan waktu London yang masih pagi, misalnya, sementara di Jakarta sudah menjelang sore. Oleh karena itu sebisa mungkin pilihlah jam penerbangan yang malam agar begitu sampai di tempat tujuan bisa langsung tidur. Kondisi malam hari yang gelap dapat lebih membantu untuk bisa cepat tidur.
Meminum cukup air sebelum, ketika, dan sesudah penerbangan untuk mencegah dehidrasi juga bisa mengatasi jetlag. Walaupun kelihatannya sepele, mengudap makan kecil setiba di tempat tujuan, mencoba tidur sejenak sekitar 45 menit, dan melakukan olahraga kecil pada sore hari juga dapat mempersingkat serangan jetlag. Selamat berdamai dengan jetlag!
Sumber: Kompas
Copyrighted@ Monx Digital Library, otherwise stated
Use of our service is protected by our Terms of Use